Kamis, 19 Desember 2013

ALJABAR

1. Persamaan Linear
Persamaan linear merupakan sebuah persamaan aljabar dimana tiap sukunya mengandung konstanta atau perkalian konstanta dengan tanda sama dengan serta variabelnya berpangkat satu. Persamaan ini dikatakan linear karena jika kita gambarkan dalam koordinat cartesius berbentuk garis lurus. Sistem persamaan linear disebut sistem persamaan linear satu variabel karena dalam sistem tersebut mempunyai satu variabel. Bentuk umum untuk persamaan linear satu variabel yaitu y=mx+b yang dalam hal ini konstanta m menggambarkan gradien garis serta konstanta b adalah titik potong garis dengan sumbu-y.
FuncionLineal02.svg
Jika dalam sistem persamaan linear terdapat dua variabel maka sistem persamaannya disebut sistem persamaan linear dua variabel yang mempunyai bentuk umum Ax+By+C=0 dimana bentuk umum ini mempunyai bentuk standar ax+by=c dengan konstanta ≠0.
Dalam mencari titik potong suatu gradien kita gunakan rumus sebagai berikut :
Titik potong dengan sumbu x maka x = \frac{y}{m} + c,\,
Titik potong dengan sumbu y maka  y = mx + b,\,
Untuk persamaan linear yang memiliki lebih dari dua variabel memiliki bentuk umum :
a_1 x_1 + a_2 x_2 + \cdots + a_n x_n = b. dimana a1 merupakan koefisien untuk variabel pertama x1, begitu juga untuk yang lainnya sampai variabel ke-n.
Untuk lebih memahami masalah persamaan linera perhatikan contoh berikut :
1. Berikut ini diberikan bentuk beberapa persamaan, tentukan apakah termasuk persamaan linear atau bukan.
a.       x +  y = 5 (persamaan linear dua variabel)
b.      x+ 6x = -8 (persamaan kuadrat satu variabel)
c.       p+ q= 13 (persamaan kuadrat dua variabel)
d.      2x + 4y + z = 6 (persamaan linear tiga varibel)
2.  Carilah penyelesaian sistem persamaan  x + 2y = 8 dan  2x – y = 6
Jawab  ;
x + 2y = 8
2x – y = 6
(i) mengeliminasi variable x
x + 2y = 8  | x 2 | –> 2x + 4y = 16
2x – y = 6   | x 1 | –> 2x -    y = 6              -   ………*
5y  = 10
y = 2
masukkan nilai y = 2  ke dalam suatu persamaan
x  + 2 y = 8
x  + 2. 2 = 8
x + 4 = 8
x = 8 – 4
x = 4
HP = {4, 2}
(ii) mengeliminasi variable y
x + 2y = 8  | x 1 | –> x + 2y =   8
2x – y = 6   | x 2 | –> 4x – 2y = 12              +     ……*
5x  = 20
x  = 4
masukkan nilai x = 4  ke dalam suatu persamaan
x  + 2 y = 8
4  + 2y = 8
2y = 8 – 4
2y = 4
y = 2
4  = 2
HP =  {4, 2}
3. Selesaikan soal no 2 menggunakan cara substitusi
Jawab :
Kita ambil persamaan pertama yang akan disubstitusikan yaitu   x + 2y = 8
Selanjutnya persamaan tersebut kita ubah menjadi  x = 8 – 2y,
Persamaan yang diubah  tersebut disubstitusikan ke persamaan
2x – y = 6  menjadi :             2 (8 – 2y) – y = 6  ; (x persamaan kedua menjadi  x = 8 – 2y)
16 – 4y – y = 6
16 – 5y = 6
-5y = 6 – 16
-5y = -10
5y = 10
y =  2
masukkan nilai y=2 ke dalam salah satu persamaan :
x + 2y = 8
x + 2. 2. = 8
x + 4  = 8
x = 8 – 4
x = 4
Jadi  penyelesaian sistem persamaan tersebut adalah x = 4 dan  y = 2.
Himpunan penyelesaiannya : HP = {4, 2}
4. Harga 2 buah mangga dan 3 buah jeruk adalah Rp. 6000, kemudian apabila membeli 5 buah mangga dan  4 buah jeruk adalah Rp11.500,-
Berapa jumlah uang yang harus dibayar apabila kita akan membeli  4 buah mangga dan 5 . buah jeruk ?
Jawab :
Dalam menyelesaikan persoalan cerita seperti di atas diperlukan penggunaan model       matematika.
Misal:  harga 1 buah mangga adalah x dan harga 1 buah jeruk adalah y
Maka model matematika soal tersebut di atas adalah :
2x + 3 y = 6000
5x + 4 y = 11500
Ditanya  4 x + 5 y =  ?
Kita eliminasi variable x :
2x + 3 y = 6000     | x 5 |  = 10x + 15 y = 30.000
5x + 4 y = 11500   | x 2 |  = 10x +   8 y = 23.000    -    ( karena x persamaan 1 dan 2 +)
7y  = 7000
y  = 1000
masukkan ke dalam suatu persamaan :
2x + 3 y = 6000
2x + 3 . 1000 = 6000
2x + 3000 = 6000
2x   = 6000 – 3000
2x = 3000
x = 1500
didapatkan x = 1500 (harga sebuah mangga) dan y = 1000 (harga sebuah jeruk)
sehingga uang yang harus dibayar untuk membeli 4 buah mangga dan 5 buah jeruk
adalah  4 x + 5 y = 4. 1500 + 5. 1000
= 6000 + 5000 = Rp. 11.000,-
2. Pertidaksamaan Linear
Pertidaksamaan linear merupakan kalimat terbuka dalam matematika yang terdiri dari variabel berderajat satu dan dihubungkan dengan tanda pertidaksamaan. Bentuk umum dari pertidaksamaan linear dua variabel yaitu :
ax+by>c
ax+by<c
ax+by≥c
ax+by≤c
dengan a koefisien untuk x, b koefisien dari y dan c konstanta dimana a,b,c anggota bilangan riil dan a≠0,b≠0 .
Suatu penyelesaian dari pertidaksamaan linear biasanya digambarkan dengan grafik, adapun langkah-langkah dalam menggambar grafik pertidaksamaan linear yaitu sebagai berikut :
1. Ubah tanda ketidaksamaan menjadi persamaan
2. Tentukan titik potong koordinat kartesius dengan sumbu x dan sumbu y.
3. Gunakan titik uji untuk menentukan daerah penyelesaian.
4. Gambarkan grafiknya dan beri arsiran pada daerah penyelesaiannya.
Untuk lebih memahami tentang pertidaksamaan perhatikan beberapa contoh berikut :
contoh 1.
Contoh 1 Pertidaksamaan Linear Dua Variabel
contoh 2.
Contoh 2 Pertidaksamaan Linear Dua Variabel
contoh 3.
Gambarlah daerah penyelesaian dari sistem pertidaksamaan linear berikut untuk xanggota bilangan rill.
–x + 8y ≤ 80
2x – 4y ≤ 5
2x + y ≥ 12
2x – y ≥ 4
x ≥ 0, y ≥ 0
Penyelesaian :
Ubah pertidaksamaan menjadi bentuk persamaan dan gambarkan pada bidang koordinat
titik-titik-koordinat

tabel-titik-titik-koordinat

grafik-persamaan-linear
Selanjutnya uji titiknya untuk menentukan daerah penyelesaian. Dapat dengan cara substitusi atau dengan garis bilangan. Pada contoh kali ini menggunakan substitusi misalkan kita pilih titik (0,12)
uji-titik
Setelah titk tersebut disubstitusi menghasilkan pernyataan yang salah, sehingga daerah penyelesaiannya berlawanan dengan daerah yang mengandung titik (0,12).
daerah-penyelesaian
Dengan cara yang sama untuk persamaan yang lain telah kita peroleh grafik sebagai berikut.
Daerah penyelesaian dari pertidaksamaan tersebut adalah daerah yang terkena seluruh arsiran, yaitu :
daerah-penyelesaian-2


3. PERTIDAKSAMAAN KUADRAT
Pertidaksamaan kuadrat adalah pertidaksamaan yang memiliki variabel paling tinggi berpangkat dua. Bentuk umum pertidaksamaan kuadrat dalam variabel x adalah
(i) ax²+ bx + c > 0
(ii) ax²+ bx + c≥0
(iii) ax²+ bx + c < 0
(iv) ax²+ bx + c≤0
dimana a, b, c dan x elemen bilangan riil dan a≠0
Sebelum kita bahas tentang metode penyelesaian pertidaksamaan kuadrat, kita akan ulas kembali tentang interval/selang serta grafik fungsi kuadrat yang akan membantu kita dalam menentukan himpunan penyelesaian pertidak samaan kuadrat nantinya.
1. Interval/Selang
Interval merupakan himpunan bagian bilangan riil. Sebuah interval dapat dilukiskan pada garis bilangan yang berbentuk ruas garis(segmen garis) dan terdapat tanda lebih tebal pada titik yang bersesuaian.
interval2
2. Grafik Fungsi Kuadrat
Suatu Grafik fungsi kuadrat berbentuk parabola dengan persamaan y=ax²+bx+c dengan a, b, c elemen bilangan riil dan a≠0. Grafik fungsi kuadrat ini memiliki sifat :
  • Jika a>0 grafik fungsi terbuka ketas, dan sebaliknya jika a<0 grafik fungsi terbuka kebawah.
  • Mmemotong sumbu y jika x=0 dan memotong sumbu x jika y=0.
  • Titik potong terhadap sumbu x ditentukan oleh suatu nilai.
Diskriminan (D=b²-4ac) berlaku ketentuan :
  1. D>0 maka parabola memotong sumbu x di dua titik.
  2. D=0 maka parabola menyinggung sumbu x.
  3. D<0 maka parabola tidak memotong sumbu x.
Macam-macam Grafik fungsi kuadrat dapat ditentukan berdasarkan a>0 dan D<0 maka termasuk definit positif  dan jika a<0 dan D<0 disebut definit negatif. Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel dibawah ini.
interval
Langkah-langkah menyelesaian Pertidaksamaan Kuadrat :
1. Rubahlah pertidaksamaan kuadrat menjadi persamaan kuadrat
2. Tentukan akar-akar dari persamaan kuadrat tersebut seperti telah dijelaskan pada materi persamaan kuadrat.
3. Tentukan akar-akar dari persamaan kuadrat pada garis bilangan.
4. Tentukan mana yang termasuk daerah + dan mana yang termasuk daerah -.
5. Tuliskan Hp sesuai soal yang diminta.
contoh :
1. Tentukan himpunan penyelesaian dari  – 2x – 24 < 0
Jawab:
imegz – 2x – 24 < 0
(x -6)(x +4) < 0
x1 = 6   x2 = -4
Apabila diletakkan ke garis bilangan, daerah yang berharga negatif adalah -4 < x < 6 sehingga daerah tersebut merupakan daerah penyelesaian dari pertidaksamaan imegz – 2x – 24 < 0
2. Tentukan himpunan penyelesaian x– 2x – 3 ≤ 0
    Jawab :
a. Bentuk menjadi persamaan x– 2x – 3 = 0
    b. Difaktorkan (x – 3) (x + 1) = 0,
maka x = 3 atau x=-1
grafik2
    c. Berdasarka soal daerah yang diminta ≤0  berarti yang bertanda -, sehingga berdasarkan gambar HP {x│-1 ≤ x ≤ 3}.
 
 
4. ALJABAR
Apa itu Aljabar?
aljabar
Aljabar merupakan salah satu cabang matematika yang mempelajari penyederhanaan serta pemecahan masalah menggunakan simbol yang menjadi pengganti konstanta atau variabel.
Unsur-Unsur Aljabar
1. Variabel, konstanta, faktor
Variabel/peubah adalah lambang pengganti suatu bilangan yang nilainya belum diketahui dengan jelas, biasanya dilambangkan dengan huruf kecil a, b, c, …, z.
Konstanta adalah suku dari suatu bentuk aljabar dan berupa bilangan serta tidak memuat variabel.
Jika terdapat suatu bilangan a dan dapat diubah menjadi a=p.q dimana a, p, dan q bilangan bulat maka p dan q disebut faktor-faktor dari a.
contoh : 7x+3y+8x-5y+6
variabel : x dan y
konstanta : 6
7x dapat diuraikan menjadi 7x=7x.1 atau 7x=7.x sehingga faktor dari7x yaitu 1, 7, x, 7x
2. Suku Sejenis dan Suku Tak Sejenis
Suku merupakan variabel koefisien atau konstanta pada bentuk aljabar yang dipisahkan dengan operasi jumlah atau selisih.
Suku-suku sejenis merupakan suku yang memiliki variabel dan pangkat dari masing-masing variabel yang sama. contoh : 5x dan -3x, 2a² dan a², y dan 6y
Suku-suku tak sejenis merupakan suku yang memiliki variabel dan pangkat dari masing-masing variabel yang tidak sama.
contoh : 2x dan 3x², -7y dan -x²
Suku satu merupakan bentuk aljabar yang tidak dihubungkan oleh operasi jumlah dan selisih. contoh : 2x, 4y, …
Suku dua merupakan bentuk aljabar yang dihubungkan oleh satu operasi jumlah atau selisih. contoh : 2x-4y, a²-5, …
Suku tiga merupakan bentuk aljabar yang dihubungkan oleh dua operasi jumlah atau selisih. contoh : 2x²+3x-1, 3x+4y-xy, …
Operasi Hitung Pada Aljabar
1. Penjumlahan dan Pengurangan Bentuk Aljabar
Operasi ini hanya dapat dilakukan pada suku-suku yang sejenis.
2. Perkalian
Pada perkalian bilangan bulat berlaku sifat distributif a(b+c)=ab+ac dan a(b-c)=ab-ac. Sifat ini juga berlaku untuk bentuk aljabar.
3. Perpangkatan
Dalam bilangan bulat Operasi perpangkatan dapat diartikan sebagai perkalian berulang dengan bilangan yang sama. Hal yang sama berlaku untuk aljabar, pada perpangkatan aljabar koefisien tiap suku ditentukan menurut segitiga pascal.
SEGITIGA PASCAL
ALJABAR1
4. Pembagian
Hasil dari pembagian dua buah bentuk aljabar diperoleh dengan terlebih dahulu menentukan faktor sekutu dari masing-masing selanjutnya melakukan pembagian pada pembilang dan penyebutnya.
5. Substitusi Pada Bentuk Aljabar
Nilai dari suatu bentuk aljabar dapat diperoleh dengan mensubstitusikan sembarang bilangan pada variabel bentuk aljabar tersebut.
6. KPK dan FPB Bentuk Aljabar
Dalam menentukan KPK dan FPB bentuk aljabar dapat dilakukan dengan menyatakan bentuk-bentuk aljabar menjadi perkalian faktor-faktor primanya.
CONTOH FPB DAN KPK ALJABAR
Pecahan Bentuk Aljabar
1. Menyederhanakan Bentuk Pecahan Aljabar
Pecahan bentuk aljabar dikatakan mempunyai bentuk paling sederhana apabila pembilang dan penyebutnya tidak mempunyai faktor persekutuan kecuali 1 serta penyebutnya ≠0. Untuk menyederhanakan pecahan bentuk aljabar dapat dilakukan dengan membagi pembilang dan penyebutnya dengan FPB dari keduanya.
2. Operasi Hitung Pecahan Aljabar Dengan Penyebut Suku Tunggal
a. Penjumlahan
Penjumlahan dari pecahan aljabar dilakukan dengan cara yang sama seperti halnya pecahan biasa, yaitu dengan menyamakan penyebut dari pecahan dengan cara mencari KPK nya kemudian baru dijumlahkan. Perhatikan contoh berikut.
CONTOH PENJUMLAHAN PECAHAN ALJABAR
b. Perkalian dan Pembagian
Perkalian dari pecahan aljabar tidak jauh berbeda dengan perkalian pecahan biasa. Perhatikan contoh berikut :
CONTOH PERKALIAN PECAHAN ALJABAR
c. Perpangkatan Pecahan Bentuk Aljabar
Perpangakatan merupakan perkalian berulang dengan bilangan yang sama, hal tersebut juga berlaku dengan perpangkatan bentuk aljabar.
CONTOH PECAHAN ALJABAR
 
5. PENGERTIAN DAN METODE PENYELESAIAN PERSAMAAN KUADRAT 
persamaan kuadrat
Persamaan Kuadrat merupakan suatu persamaan polinomial berorde 2 dengan bentuk umum dari persamaan kuadrat yaitu y=ax²+bx+c  dengan a≠0 dan  koefisien kuadrat a merupakan koefisien dari x², koefisien linear b merupakan koefisien dari x sedangkan c adalah koefisien konstan atau biasa juga disebut suku bebas. Nilai koefisien a,b dan c ini yang menentukan bagaimana bentuk parabola dari fungsi persamaan kuadrat dalam ruang xy.
  • a menentukan seberapa cekung/cembung, jika nilai a>0 maka parabola akan terbuka keatas. Begitu juga sebaliknya jika a<0 maka parabola akan terbuka kebawah.
kudrat1

  • b menentukan posisi x puncak parabola atau sumbu simetri dari kurva yang dibentuk, dengan posisi tepatnya -b/2a.
kuadrat2

  • c menentukan titik potong fungsi parabola yang dibentuk dengan sumbu y atau pada saat x=0.
kuadrat3
Rumus Kuadratis
Rumus ini biasa disebut juga dengan rumus abc, disebut demikian karena digunakan untuk menghitung akar-kar persamaan kuadrat yang tergantung nilai-nilai a, b dan c.
imegz dengan pembuktian sebagai berikut.
Dari bentuk umum persamaan kuadrat,
1
bagi kedua ruas untuk mendapatkan 18
3
Pindahkan 5 ke ruas kanan
6
sehingga teknik melengkapkan kuadrat bisa digunakan di ruas kiri.
7
Pindahkan 8 ke ruas kanan
13
lalu samakan penyebut di ruas kanan.
10
Kedua ruas diakar (dipangkatkan setengah), sehingga tanda kuadrat di ruas kiri hilang, dan muncul tanda plus-minus di ruas kanan.
11
Pindahkan 12 ke ruas kanan
13
sehingga didapat rumus kuadrat
14
Pada rumus abc diatas terdapat istilah diskriminan atau determinan yaitu notasi dalam tanda akar b²-4ac yang terkadang dinotasikan dengan huruf D.
Persamaan kuadrat dengan koefisien-koefisien riil dapat memiliki sebuah atau dua buah akar yang berbeda dimana akar-akarnya dapat berupa BILANGAN RILL atau BILANGAN KOMPLEKS. Terdapat 3 kemungkinan kasus :
  1. Diskriminan bersifat positif, maka akan terdapat dua akar berbeda dan keduanya riil. Untuk persamaan kuadrat yang koefisiennya berupa BILANGAN BULAT dan diskriminanya adalah kuadrat sempurna maka akar-akarnya adalah bilangan rasional, atau sebaliknya dapat pula merupakan bilangan irasional kuadrat.
  2. Diskriminan bernilai 0 maka akan terdapat eksak satu akar dan riil. Hal ini terkadang disebut sebagi akar ganda, dimana nilainya adalah15
  3. Diskriminan bernilai negatif  maka tidak terdapat akar riil melainkan terdapat 2 buah akar kompleks yang satu sama lain merupakan konjuget kompleks.
    16dan17
Jadi dapat disimpulkan akan diperoleh akar-akar berbeda jika dan hanya jika D≠0 dan akan diperoleh akar-akar riil jika dan hanya jika D>0.
Terdapat 3 cara dalam menyelesaikan persamaan kuadrat, yaitu :
  1. Memfaktorkan, untuk bentuk persamaan kuadrat ax²+bx+c=0 maka kita harus menentukan dua buah bilangan yang jika dijumlahkan hasilnya b dan dikalikan menghasilkan c.
  2. Melengkapkan kuadrat sempurna, merubah bentuk persamaan kuadrat menjadi bentuk kuadrat sempurna.
  3. Menggunakan rumus abc.
contoh :
1. Carilah akar-akar dari persamaan kuadrat  x²-5x+6=0 !
Jawab :
x2 – 5 x + 6 = 0  (cara memfaktorkan)
<=> ( x-2 ) ( x-3 ) = 0
<=> x- 2 = 0 atau x – 3 = 0
<=> x = 2     atau x = 3
Sehingga himpunan penyelesaiannya adalah {2, 3}

2.  Tentukan himpunan penyelesaian dari persamaan x2 + 2x – 15 = 0 !
Jawab    :         x2 + 2x – 15 = 0  (cara melengkapkan kuadrat sempurna)
x2 + 2x = 15
Agar x2 + 2x menjadi bentuk kuadrat sempurna maka harus ditambah dengan kuadrat dari setengah koefisien (½ .2)2 = 1
Dengan menambahkan 1 pada kedua ruas, diperoleh :
x2 + 2x + 1 = 15 + 1
<=>     (x + 1)2 = 16
<=>     x + 1 = ± √16
<=>     x + 1 =  ± 4
<=>     x + 1 = 4 atau x + 1 = -4
<=>     x = 4 – 1 atau x = -4 -1
<=>     x = 3 atau x = -5
Sehingga  himpunan penyelesaiannya adalah {3, -5}

3.  Tentukan  himpunan penyelesaian persamaan x2 + 4x – 12 = 0 !
Penyelesaian :      (menggunakan rumus abc)
Berdasarkan persamaan diketahui bahwa   a =1,  b = 4, c = -12 selanjutnya koefisien tersebut kita masukkan dalam rumus abc.
x1,2 = (- b ± √b2 – 4ac) /2a
<=>     x1,2 =(  - 4  ± √42 – 4 . 1. (-12) )/2.1
<=>     x1,2 =  (- 4  ± √16 + 48)/2
<=>     x1,2 =  (- 4  ± √64)/2
<=>     x1,2 =  (- 4  ± 8)/2
<=>     x1,2 =  (- 4  +  8) /2           atau        x1,2 =  (- 4   -  8 )/2
<=>     x1 = 2                        atau       x2 = -6
jadi himpunan penyelesaiannya adalah {2,-6}

4.  Tentukan persamaan kuadrat yang akar-akarnya 2 dan 5?
Jawab :
Cara 1 :    Memakai faktor, dengan memasukkan nilai akar kedalam rumus     (x-x1) (x-x2) = 0 
x1 = 2 dan x2 = 5
Maka   (x-x1) (x-x2) = 0
<=>     (x-2) (x-5) =  0
<=>     x2 – 7x + 10 = 0
Jadi persamaan kuadratnya x2 – 7x + 10 = 0
Cara 2   : Memakai rumus jumlah dan hasil kali akar-akar yaitu     x2 – (x1+x2)x + x1.x2 = 0
x1 = 2 dan x2 = 5
Maka   x2 – (x1+x2)x + x1.x2 = 0
Dengan (x1 + x2) = 2 + 5 = 7
x1. x2 = 2.5 = 10
Jadi persamaan kuadratnya x2 – 7x + 10 = 0
Rumus jumlah dan hasil kali akar-akar diperoleh dari  penjumlahan dan perkalian rumus abc, perhatikan penjelasan berikut ini.
x1 + x2 =  -b  + √ b2 – 4ac   +  – b  – √ b2 – 4ac  
                               2a                              2a

=   -2b/a

=     -b/a
x1 .x2  =  -b  + √ b2 – 4ac   .  – b  – √ b2 – 4ac  
                              2a                           2a

= ( b2 – (b2 – 4 ac)) / 4a2
=  4ac /4a2
= c/a
Dari rumus umum persamaan kuadrat  y=ax²+bx+c=0, jika kita mencari akar-akar menggunakan pemfaktoran b diperoleh dari penjumlahan akar-akar dan c diperoleh dari perkalian akar-akar ( baca kembali metode penyelesaikan persamaan kuadrat diatas) sehingga kita dapat memperoleh pernyataan
x2 – (x1   + x2) x + x1.x2 = 0
 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar